Untuk Download Artikel Klik Gambar
Rabu, 01 Februari 2012
Gurun Namib
Lautan bukit pasir di Gurun Namib. Perhatikan bagaimana puncak bukit pasir bersatu dalam orientasi barat laut-tenggara. Puncaknya membentuk garis potongan ke angin formatif (potong memotong). Puncak bukit pasir itu berlaku sebagai penghambat, dan penghambat menyebabkan angin terdefleksi secara signifikan ke kanan, di hemisfer selatan—terjadi reorientasi di angin selatan seperti angin barat daya.
Gurun Namib adalah sebuah gurun di Namibia yang merupakan bagian dari Taman Nasional Namib-Naukluft, salah satu taman nasional yang terbesar di Afrika. Nama "Namib" berasal dari bahasa Nama. Gurun ini meliputi wilayah sekitar 50.000 km², membentang 1.600 km (1.000 mil) sepanjang pesisir Samudra Atlantik di Namibia, yang mendapatkan namanya dari gurun ini. Luas barat-timurnya bervariasi dari 50-160 km (30 hingga 100 mil). Gurun Namib juga mencapai sebelah barat daya Angola.
Daerah ini dianggap sebagai gurun tertua di dunia dan telah mengalami keadaan gersang atau semi-gersang setidaknya 80 juta tahun. Keadaan gersangnya disebabkan oleh turunnya air kering yang didinginkan oleh arus Benguela sepanjang pesisir. Kurang dari 10 mm (0,4 inci) hujan turun di gurun ini tiap tahun sehingga hampir tandus.
Sejumlah spesies tanaman dan tumbuhan unik ditemukan di sini. Salah satunya adalah Welwitschia mirabilis, tanaman semacam semak belukar. Welwitschia terkenal karena kemampuannya bertahan hidup dalam keadaan yang amat kering di Namib, kadang-kadang mendapat embun dari pesisir.
Meski gurun ini tak berpenghuni dan tak terjangkau, ada permukiman di Sesriem, dekat Sossusvlei yang terkenal dan sekelompok besar bukit pasir, yang dengan tinggi 340 meter merupakan bukit pasir tertinggi di dunia. Kompleksitas dan regularitas pola bukit pasir ini dalam lautan bukit pasirnya telah menarik perhatian para geolog selama berpuluh tahun; namun sayangnya tak dapat dipahami dengan baik.
Interaksi antara udara bermuatan air dari laut lewat angin selatan, dan udara yang kering dari gurun menyebabkan banyaknya kabut dan aliran kuat, menyebabkan para nakhoda tersesat. Bersama dengan Skeleton Coast di utara, terkenal sebagai tempat banyaknya bangkai kapal. Beberapa darinya bisa ditemukan sekitar 50 meter di daratan, karena gurun ini bergerak perlahan ke barat menuju laut, mereklamasi tanah selama bertahun-tahun.
Gurun Namib adalah tempat penting bagi pertambangan tungsten, garam dan berlian.
Akses melalui pesawat kecil dari Windhoek (ibukota Namibia, sekitar 480 km dari timur pusat gurun), Swakopmund dan Walvis Bay di ujung utara gurun, atau melalui darat di jalanan berkerikil.
Untuk Download Artikel Klik Gambar
Untuk Download Artikel Klik Gambar
Selasa, 24 Januari 2012
Banjir
Sebuah banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yang berlebihan merendam daratan. Pengarahan banjir Uni Eropa mengartikan banjir sebagai perendaman sementara oleh air pada daratan yang biasanya tidak terendam air. Dalam arti "air mengalir", kata ini juga dapat berarti masuknya pasang laut. Banjir diakibatkan oleh volume air di suatu badan air seperti sungai atau danau yang meluap atau menjebol bendungan sehingga air keluar dari batasan alaminya.
Ukuran danau atau badan air terus berubah-ubah sesuai perubahan curah hujan dan pencairan salju musiman, namun banjir yang terjadi tidak besar kecuali jika air mencapai daerah yang dimanfaatkan manusia seperti desa, kota, dan permukiman lain.
Banjir juga dapat terjadi di sungai, ketika alirannya melebihi kapasitas saluran air, terutama di kelokan sungai. Banjir sering mengakibatkan kerusakan rumah dan pertokoan yang dibangun di dataran banjir sungai alami. Meski kerusakan akibat banjir dapat dihindari dengan pindah menjauh dari sungai dan badan air yang lain, orang-orang menetap dan bekerja dekat air untuk mencari nafkah dan memanfaatkan biaya murah serta perjalanan dan perdagangan yang lancar dekat perairan. Manusia terus menetap di wilayah rawan banjir adalah bukti bahwa nilai menetap dekat air lebih besar daripada biaya kerusakan akibat banjir periodik.
Mitos banjir besar adalah kisah mitologi banjir besar yang dikirimkan oleh Tuhan untuk menghancurkan suatu peradaban sebagai pembalasan agung dan sering muncul dalam mitologi berbagai kebudayaan di dunia.
Untuk Download Artikel Klik Gambar
Latar Belakang Terjadinya Banjir
Banjir adalah bencana alam yang terjadi secara alami maupun
oleh ulah manusia. Sekarang ini banjir sering terjadi disebabkan ulah manusia
yang mulai tidak menghiraukan keseimbangan alam. Mulai dari membuang sampah di
sungai, penggundulan hutan oleh manusia, penggalian material pasir dan batu
alam secara liar tidak terkendali. Sebagai contoh nyata, pada tanggal 9
Februari 2010 terjadi banjir bandang di Kampung Landeuh Desa Karang Tengah
Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor. Yang mengakibatkan 60 rumah penduduk
terendam air dan 2 rumah lainnya rusak parah namun tidak menelan korban jiwa.
Setelah dilakukan pengamatan, di daerah tersebut masyarakatnya belum menyadari bagaimana pentingnya memelihara keseimbangan alam. Pada umumnya masyarakat setempat menggantungkan hidupnya dari hasil alam baik berupa batu belah yang digali dari perbukitan serta penambangan pasir sungai juga terjadi penggundulan hutan disekitar Gunung Pancar. Hal ini menyebabkan terjadinya banjir bandang yang pada sebelumnya belum pernah terjadi di tempat tersebut. Berdasarkan informasi masyarakat sekitar, banjir bandang tersebut terjadi karena adanya pendangkalan pada alur sungai Cipancar yang bertemu dengan beberapa anak sungai lainnya.
Perlu disadari bahwa keseimbangan alam sangatlah penting bagi kelangsungan hidup manusia di bumi ini. Hutan sebagai daerah resapan air kini tidak lagi mampu menahan laju debit air hujan yang turun dari daerah dataran tinggi. Juga penggalian batu alam dan pasir yang tidak terkendali sehingga menyebabkan pendangkalan sungai akibat erosi tanah dari pebukitan. Hal ini pada akhirnya dapat menyebakan bencana bagi kehidupan manusia.
Dengan demikian peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan
Setelah dilakukan pengamatan, di daerah tersebut masyarakatnya belum menyadari bagaimana pentingnya memelihara keseimbangan alam. Pada umumnya masyarakat setempat menggantungkan hidupnya dari hasil alam baik berupa batu belah yang digali dari perbukitan serta penambangan pasir sungai juga terjadi penggundulan hutan disekitar Gunung Pancar. Hal ini menyebabkan terjadinya banjir bandang yang pada sebelumnya belum pernah terjadi di tempat tersebut. Berdasarkan informasi masyarakat sekitar, banjir bandang tersebut terjadi karena adanya pendangkalan pada alur sungai Cipancar yang bertemu dengan beberapa anak sungai lainnya.
Perlu disadari bahwa keseimbangan alam sangatlah penting bagi kelangsungan hidup manusia di bumi ini. Hutan sebagai daerah resapan air kini tidak lagi mampu menahan laju debit air hujan yang turun dari daerah dataran tinggi. Juga penggalian batu alam dan pasir yang tidak terkendali sehingga menyebabkan pendangkalan sungai akibat erosi tanah dari pebukitan. Hal ini pada akhirnya dapat menyebakan bencana bagi kehidupan manusia.
Dengan demikian peran serta masyarakat dalam menjaga kelestarian lingkungan
sangatlah penting untuk menyelamatkan kehidupan manusia dan
ekosistem lain yang ada di dalamnya.
Untuk Download Artikel Klik Gambar
Sabtu, 21 Januari 2012
Karya ilmiah
Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.
Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian, makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya.
Di perguruan tinggi, khususnya jenjang S1, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai wahana untuk mengembangkan kemampuan menyusun laporan penelitian.Manfaat Karya Ilmiah
Manfaat penyusunan karya ilmiah bagi penulis adalah berikut:- Melatih untuk mengembangkan keterampilan membaca yang efektif;
- Melatih untuk menggabungkan hasil bacaan dari berbagai sumber;
- Mengenalkan dengan kegiatan kepustakaan;
- Meningkatkan pengorganisasian fakta/data secara jelas dan sistematis;
- Memperoleh kepuasan intelektual;
- Memperluas cakrawala ilmu pengetahuan;
- Sebagai bahan acuan/penelitian pendahuluan untuk penelitian selanjutnya
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah
Bagian Pembuka
- Halaman judul.
- Halaman pengesahan.
- Kata pengantar.
- Daftar isi.
- Ringkasan isi.
Bagian Isi
Pendahuluan
- Latar belakang masalah.
- Rumusan masalah.
- Pembatasan masalah.
- Tujuan penelitian.
- Manfaat penelitian.
Kajian teori atau tinjauan kepustakaan
- Pembahasan teori
- Kerangka pemikiran dan argumentasi keilmuan
- Pengajuan hipotesis
Metodologi penelitian
- Waktu dan tempat penelitian.
- Metode dan rancangan penelitian
- Populasi dan sampel.
- Instrumen penelitian.
- Pengumpulan data dan analisis data.
Hasil Penelitian
- Jabaran varibel penelitian.
- Hasil penelitian.
- Pengajuan hipotesis.
- Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
- Saran
Bagian penunjang
- Daftar pustaka.
- Lampiran- lampiran antara lain instrumen penelitian.
Untuk Download Artikel Klik Gambar
Selasa, 17 Januari 2012
Kapal Costa Concordia
Costa Concordia adalah sebuah kapal pesiar kelas Concordia yang dimiliki dan dioperasikan oleh Costa Cruises. Kapal ini dibangun di galangan kapal Sestri Ponente milik Fincantieri di Italia. Nama Concordia ditujukan untuk mengkspresikan harapan untuk "harmoni, kesatuan, dan perdamaian yang terus berlanjut di antara negara-negara Eropa".
Kapal ini adalah kapal pertama dalam kelas Concordia, bersama adik-adiknya, Costa Serena, Costa Pacifica, Costa Favolosa, Costa Fascinosa dan Carnival Splendor yang dibangun untuk Carnival Cruise Lines. Costa Concordia mulai berlayar pada Juli 2006 dan merupakan kapal terbesar yang dibangun di Italia, dengan tonase kotor seberat 114,500 GT.
Kapal ini mendapatkan perhatian internasional pada bulan Januari 2012 setelah kandas di lepas pantai Isola del Giglio, Italia, yang mengakibatkan 4.000 orang dievakuasi. Sedikitnya 5 orang tewas, 42 luka-luka, dan 15 masih belum diketahui
Untuk Download Artikel Klik Gambar
Kapal ini adalah kapal pertama dalam kelas Concordia, bersama adik-adiknya, Costa Serena, Costa Pacifica, Costa Favolosa, Costa Fascinosa dan Carnival Splendor yang dibangun untuk Carnival Cruise Lines. Costa Concordia mulai berlayar pada Juli 2006 dan merupakan kapal terbesar yang dibangun di Italia, dengan tonase kotor seberat 114,500 GT.
Kapal ini mendapatkan perhatian internasional pada bulan Januari 2012 setelah kandas di lepas pantai Isola del Giglio, Italia, yang mengakibatkan 4.000 orang dievakuasi. Sedikitnya 5 orang tewas, 42 luka-luka, dan 15 masih belum diketahui
Untuk Download Artikel Klik Gambar
Jumat, 13 Januari 2012
Perdagangan Internasional
Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
Manfaat perdagangan internasional
Menurut Sadono Sukirno, manfaat perdagangan internasional adalah sebagai berikut.- Memperoleh barang yang tidak dapat diproduksi di negeri sendiri
Banyak faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan hasil produksi di setiap negara. Faktor-faktor tersebut di antaranya : Kondisi geografi, iklim, tingkat penguasaan iptek dan lain-lain. Dengan adanya perdagangan internasional, setiap negara mampu memenuhi kebutuhan yang tidak diproduksi sendiri.
- Memperoleh keuntungan dari spesialisasi
Sebab utama kegiatan perdagangan luar negeri adalah untuk memperoleh keuntungan yang diwujudkan oleh spesialisasi. Walaupun suatu negara dapat memproduksi suatu barang yang sama jenisnya dengan yang diproduksi oleh negara lain, tapi ada kalanya lebih baik apabila negara tersebut mengimpor barang tersebut dari luar negeri.
- Memperluas pasar dan menambah keuntungan
Terkadang, para pengusaha tidak menjalankan mesin-mesinnya (alat produksinya) dengan maksimal karena mereka khawatir akan terjadi kelebihan produksi, yang mengakibatkan turunnya harga produk mereka. Dengan adanya perdagangan internasional, pengusaha dapat menjalankan mesin-mesinnya secara maksimal, dan menjual kelebihan produk tersebut keluar negeri.
- Transfer teknologi modern
Perdagangan luar negeri memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efesien dan cara-cara manajemen yang lebih modern.
Faktor pendorong
Banyak faktor yang mendorong suatu negara melakukan perdagangan internasional, di antaranya sebagai berikut :- Untuk memenuhi kebutuhan barang dan jasa dalam negeri
- Keinginan memperoleh keuntungan dan meningkatkan pendapatan negara
- Adanya perbedaan kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam mengolah sumber daya ekonomi
- Adanya kelebihan produk dalam negeri sehingga perlu pasar baru untuk menjual produk tersebut.
- Adanya perbedaan keadaan seperti sumber daya alam, iklim, tenaga kerja, budaya, dan jumlah penduduk yang menyebabkan adanya perbedaan hasil produksi dan adanya keterbatasan produksi.
- Adanya kesamaan selera terhadap suatu barang.
- Keinginan membuka kerja sama, hubungan politik dan dukungan dari negara lain.
- Terjadinya era globalisasi sehingga tidak satu negara pun di dunia dapat hidup sendiri.
Untuk Download Artikel Klik Gambar
Global Warming
Pemanasan global(Inggris: global warming adalah suatu proses meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi.
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
Untuk Download Artikel Klik Gambar
Suhu rata-rata global pada permukaan Bumi telah meningkat 0.74 ± 0.18 °C (1.33 ± 0.32 °F) selama seratus tahun terakhir. Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) menyimpulkan bahwa, "sebagian besar peningkatan suhu rata-rata global sejak pertengahan abad ke-20 kemungkinan besar disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi gas-gas rumah kaca akibat aktivitas manusia" melalui efek rumah kaca. Kesimpulan dasar ini telah dikemukakan oleh setidaknya 30 badan ilmiah dan akademik, termasuk semua akademi sains nasional dari negara-negara G8. Akan tetapi, masih terdapat beberapa ilmuwan yang tidak setuju dengan beberapa kesimpulan yang dikemukakan IPCC tersebut.
Model iklim yang dijadikan acuan oleh projek IPCC menunjukkan suhu permukaan global akan meningkat 1.1 hingga 6.4 °C (2.0 hingga 11.5 °F) antara tahun 1990 dan 2100. Perbedaan angka perkiraan itu disebabkan oleh penggunaan skenario-skenario berbeda mengenai emisi gas-gas rumah kaca pada masa mendatang, serta model-model sensitivitas iklim yang berbeda. Walaupun sebagian besar penelitian terfokus pada periode hingga 2100, pemanasan dan kenaikan muka air laut diperkirakan akan terus berlanjut selama lebih dari seribu tahun walaupun tingkat emisi gas rumah kaca telah stabil. Ini mencerminkan besarnya kapasitas kalor lautan.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti naiknya permukaan air laut, meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrem, serta perubahan jumlah dan pola presipitasi. Akibat-akibat pemanasan global yang lain adalah terpengaruhnya hasil pertanian, hilangnya gletser, dan punahnya berbagai jenis hewan.
Beberapa hal-hal yang masih diragukan para ilmuwan adalah mengenai jumlah pemanasan yang diperkirakan akan terjadi pada masa depan, dan bagaimana pemanasan serta perubahan-perubahan yang terjadi tersebut akan bervariasi dari satu daerah ke daerah yang lain. Hingga saat ini masih terjadi perdebatan politik dan publik di dunia mengenai apa, jika ada, tindakan yang harus dilakukan untuk mengurangi atau membalikkan pemanasan lebih lanjut atau untuk beradaptasi terhadap konsekuensi-konsekuensi yang ada. Sebagian besar pemerintahan negara-negara di dunia telah menandatangani dan meratifikasi Protokol Kyoto, yang mengarah pada pengurangan emisi gas-gas rumah kaca.
Untuk Download Artikel Klik Gambar
budaya Indonesia
Kebudayaan nasional adalah kebudayaan yang diakui sebagai identitas nasional. Definisi kebudayaan nasional menurut TAP MPR No.II tahun 1998, yakni:
“ | Kebudayaan nasional yang berlandaskan Pancasila adalah perwujudan cipta, karya dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang kehidupan bangsa. Dengan demikian Pembangunan Nasional merupakan pembangunan yang berbudaya.Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Wujud, Arti dan Puncak-Puncak Kebudayaan Lama dan Asli bai Masyarakat Pendukukungnya, Semarang: P&K, 199 | ” |
Pernyataan yang tertera pada GBHN tersebut merupakan penjabaran dari UUD 1945 Pasal 32. Dewasa ini tokoh-tokoh kebudayaan Indonesia sedang mempersoalkan eksistensi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional terkait dihapuskannya tiga kalimat penjelasan pada pasal 32 dan munculnya ayat yang baru. Mereka mempersoalkan adanya kemungkinan perpecahan oleh kebudayaan daerah jika batasan mengenai kebudayaan nasional tidak dijelaskan secara gamblang.
Sebelum di amandemen, UUD 1945 menggunakan dua istilah untuk mengidentifikasi kebudayaan daerah dan kebudayaan nasional. Kebudayaan bangsa, ialah kebudayaan-kebudayaan lama dan asli yang terdapat sebagi puncak-puncak di daerah-daerah di seluruh Indonesia, sedangkan kebudayaan nasional sendiri dipahami sebagai kebudayaan angsa yang sudah berada pada posisi yang memiliki makna bagi seluruh bangsa Indonesia. Dalam kebudayaan nasional terdapat unsur pemersatu dari Banga Indonesia yang sudah sadar dan menglami persebaran secara nasional. Di dalamnya terdapat unsur kebudayaan bangsa dan unsur kebudayaan asing, serta unsur kreasi baru atau hasil invensi nasional.
Wujud kebudayaan daerah di Indonesia
Rumah adat
- Aceh: Rumoh Aceh
- Sumatera Barat: Rumah Gadang
- Sumatera Selatan: Rumah Limas
- Jawa: Joglo
- Papua: Honai
- Sulawesi Selatan: Tongkonan (Tana Toraja), Bola Soba (Bugis Bone), Balla Lompoa (Makassar Gowa)
- Sulawesi Tenggara: Istana buton
- Sulawesi Utara: Rumah Panggung
- Kalimantan Barat: Rumah Betang
- Nusa Tenggara Timur: Lopo
- Maluku: Balieu (dari bahasa Portugis)
[sunting] Tarian
- Aceh: Saman, Seudati
- Sumatera Utara: Tortor (batak Toba & Simalungun), Tari Sapu Tangan , Tari Adok , Tari Anak , Tari Pahlawan , Tari Lagu Duo , Tari Perak , Tari Payung (Pesisir Sibolga/Tapteng)
- Riau: Persembahan, Zapin, Rentak Bulian, Serampang Dua Belas
- Kepulauan Riau: Madah Gurindam
- Sumatera Barat: Tari Piring, Tari Payung, Tari Indang, Tari Randai, Tari Lilin
- Jambi: Sekapur Sirih, Selampit Delapan
- Bengkulu: Andun, Bidadei Teminang
- Sumatera Selatan: Bekhusek, Tanggai
- Lampung: Bedana, Sembah, Tayuhan, Sigegh, Labu Kayu
- Jawa: Bedaya, Kuda Lumping, Reog
- Bali: Kecak, Barong/ Barongan, Pendet
- Maluku: Cakalele, Orlapei, Katreji
- Betawi: Yapong
- Sunda: Jaipong, Tari Topeng
- Timor NTT: Likurai, Bidu, Tebe, Bonet, Pado'a, Rokatenda, Caci
- Sulawesi Selatan: Tari Pakkarena, Tarian Anging Mamiri, Tari Padduppa, Tari 4 Etnis
- Sulawesi Tengah: Dero
- Gorontalo : Tari Saronde , Tari Elengge ,Tari Dana-Dana ,Tari Polopalo ,Tari Pore-Pore
- Irian Jaya: Musyoh, Selamat Datang, Yosim Pancar
- Nias: Famaena
Lagu
- Jakarta: Kicir-kicir, Jali-jali, Lenggang Kangkung, Keroncong Kemayoran, Surilang, Terang Bulan
- Maluku: Rasa Sayang-sayange, Ayo Mama, Buka Pintu, Burung Tantina, Goro-Gorone, Huhatee, Kole-Kole, Mande-Mande, Ole Sioh, O Ulate, Sarinande, Tanase
- Melayu: Tanjung Katung
- Aceh: Bungong Jeumpa, Lembah Alas, Piso Surit
- Kalimantan Selatan: Ampar-Ampar Pisang, Paris Barantai, Saputangan Bapuncu Ampat
- Nusa Tenggara Timur: Anak Kambing Saya, Oras Loro Malirin, Sonbilo, Tebe Onana, Ofalangga, Do Hawu, Bolelebo, Lewo Ro Piring Sina, Bengu Re Le Kaju, Aku Retang, Gaila Ruma Radha, Desaku, Flobamora, Potong Bebek Angsa
- Sulawesi Selatan: Angin Mamiri, Pakarena, Sulawesi Parasanganta, Ma Rencong
- Sumatera Utara: Anju Ahu, Bungo Bangso, Cikala Le Pongpong, Bungo Bangso, Butet, Dago Inang Sarge, Lisoi, Madekdek Magambiri, Mariam Tomong, Nasonang Dohita Nadua, Rambadia, Sengko-Sengko, Siboga Tacinto, Sinanggar Tulo, Sing Sing So, Tapian Nauli
- Papua/Irian Barat: Apuse, Yamko Rambe Yamko
- Sumatera Barat: Ayam Den Lapeh, Barek Solok, Dayung Palinggam, Kambanglah Bungo, Kampuang Nan Jauh Di Mato, Ka Parak Tingga, Malam Baiko, Kampuang nan Jauh di Mato, Kambanglah Bungo, Indang Sungai Garinggiang, Rang Talu
- Jambi: Batanghari, Soleram
- Jawa Barat: Bubuy Bulan, Cing Cangkeling, Es Lilin, Karatagan Pahlawan, Manuk Dadali, Panon Hideung, Peuyeum Bandung, Pileuleuyan, Tokecang
- Kalimantan Barat: Cik-Cik Periuk, Cak Uncang, Batu Ballah, Alok Galing, Tandak Sambas, Sungai Sambas Kebanjiran, Alon-Alon
- Sumatera Selatan: Cuk Mak Ilang, Dek Sangke, Gending Sriwijaya, Kabile-bile, Tari Tanggai
- Banten: Dayung Sampan
- Sulawesi Utara: Esa Mokan, O Ina Ni Keke, Si Patokaan, Sitara Tillo
- Jawa Tengah: Gambang Suling, Gek Kepriye, Gundul Pacul, Ilir-ilir, Jamuran, Bapak Pucung, Yen Ing Tawang Ono Lintang, Stasiun Balapan
- Nusa Tenggara Barat: Helele U Ala De Teang, Moree, Orlen-Orlen, Pai Mura Rame, Tebe Onana, Tutu Koda
- Kalimantan Timur: Indung-Indung
- Jambi: Injit-Injit Semut, Pinang Muda, Selendang Mayang
- Kalimantan Tengah: Kalayar
- Jawa Timur: Keraban Sape, Tanduk Majeng
- Bengkulu: Lalan Belek
- Bali: Mejangeran, Ratu Anom
- Sulawesi Tenggara: Peia Tawa-Tawa
- Yogyakarta: Pitik Tukung, Sinom, Suwe Ora Jamu, Te Kate Dipanah
- Sulawesi Tengah: Tondok Kadadingku, Tope Gugu
- Sulawesi Barat: Bulu Londong, Malluya, Io-Io, Ma'pararuk
- Gorontalo: Hulondalo li Pu'u , Bulalo Lo Limutu , Wanu Mamo Leleyangi
Musik
- Jakarta: Keroncong Tugu.
- Maluku:
- Melayu: Hadrah, Makyong, Ronggeng
- Minangkabau:
- Aceh:
- Makassar: Gandrang Bulo, Sinrilik
- Pesisir Sibolga/Tapteng: Sikambang
- Jawa Barat: karawitan
[sunting] Alat musik
- Jawa: Gamelan, Kendang Jawa.
- Nusa Tenggara Timur: Sasando, Gong dan Tambur, Juk Dawan, Gitar Lio.
- Gendang Bali
- Gendang Simalungun
- Gendang Melayu
- Gandang Tabuik
- Sasando
- Talempong
- Tifa
- Saluang
- Rebana
- Bende
- Kenong
- Keroncong
- Serunai
- Jidor
- Suling Lembang
- Suling Sunda
- Dermenan
- Saron
- Kecapi
- Bonang
- Angklung
- Calung
- Kulintang
- Gong Kemada
- Gong Lambus
- Rebab
- Tanggetong
- Gondang Batak
- Kecapi
- Kesok-Kesok
[sunting] Gambar
[sunting] Patung
- Jawa: Patung Buto, patung Budha.
- Bali: Garuda.
- Irian Jaya: Asmat.
[sunting] Pakaian
- Jawa: Batik.
- Sumatra Utara: Ulos, Suri-suri, Gotong.
- Sumatra Utara, Sibolga: Anak Daro & Marapule.
- Sumatra Barat/ Melayu:
- Sumatra Selatan Songket
- Lampung: Tapis
- Sasiringan
- Tenun Ikat Nusa Tenggara Timur
- Bugis - MakassarBaju Bodo dan Jas Tutup, Baju La'bu
- Papua Timur : Manawou
- Papua Barat : Ewer
- NTT:
Suara
- Jawa: Sinden.
- Sumatra: Tukang cerita.
- Talibun: (Sibolga, Sumatera Utara)
- Gorontalo: (Dikili)
Sastra/tulisan
- Jawa: Babad Tanah Jawa, karya-karya Ronggowarsito.
- Bali: karya tulis di atas Lontar.
- Sumatra bagian timur (Melayu): Hang Tuah
- Sulawesi Selatan Naskah Tua Lontara
- Timor Ai Babelen, Ai Kanoik
Makanan
- Timor: Jagung Bose, Daging Se'i, Ubi Tumis.
- Sumatera bagian Barat: Sate Padang
- Sumatera bagian Selatan: Pempek Palembang
- Jakarta: Soto Betawi
- Jogjakarta: Gudeg
- Jawa Timur: Rawon
- Gorontalo: Binde Biluhuta
- Sulawesi Utara: Bubur Manado(Tinutuan)
- Sulawesi Selatan: Coto Makassar, Pallubasa, Es pisang hijau
- Musik Dangdut: Elvie Sukaesih, Rhoma Irama.
- Film Indonesia: "Daun di Atas Bantal" (1998) yang mendapat penghargaan Film terbaik di "Asia Pacific Film Festival" di Taipei.
- Sastra: Pujangga Baru.
Untuk Download Artikel Klik Gambar
Langganan:
Postingan (Atom)